Sondag 31 Maart 2013

Jagalah Pandanganmu


Sumber:--->Bangga Berhijab
Jagalah Pandanganmu - Kiat-kiat penting dalam menjaga pandangan mata

وَإِنَّ أَوَّلَ فِتْنَةِِ بَنِي إِسْرَائِيْلَ كَانَتْ فِي النِّسَاء
Dan sesungguhnya fitnah yang pertama kali menimpa bani Israil adalah fitnah wanita.[HR Muslim no 99 (kitab –Adz-Dzikir)]

Dari Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
العَيْنَانِ تَزْنِيَانِ وَزِنَاهُمَا النَّظْرُ
“Dua mata berzina, dan zina keduanya adalah pandangan”[HR Al-Bukhari no 6343 (Kitabul Isti’dzan), Muslim no 20,21 (kitabul Qadar), dan lafal hadits ini pada riwayat Ahmad dalam Musnadnya 2/343]

Penamaan zina pada pandangan mata terhadap hal-hal yang haram merupkan dalil yang sangat jelas atas haramnya hal tersebut dan merupakan peringatan keras (akan bahayanya), dan hadits-hadits yang semakna hal ini sangat banyak [Adhwaa’ul bayan, tafsir An-Nuur 31]

Kiat-kiat penting dalam menjaga pandangan mata.[38]

1 Selalu mengingat bahwasanya Allah selalu mengawasi perbuatanmu, dan hendaknya engkau malu kepada Allah tatkala bermaksiat kepadanya dengan mengumbar pandanganmu. Dimana saja engkau berada Allah pasti mengawasimu. Tatkala engkau di kamar sendiri dihadapan komputer, tatkala engkau sedang membuka internet, sedang membuka lembaran-lembaran majalah.

2 Ingatlah bahwa matamu akan menjadi saksi atas perbuatanmu pada hari kiamat. Janganlah engkau jadikan matamu sebagai saksi bahwa engkau telah memandang hal yang haram, namun jadikanlah dia sebagai saksi bahwasanya engkau menundukkan pandanganmu karena Allah

3 Ingatlah ada malaikat yang mengawasimu dan mencatat seluruh perbuatanmu. Jangan sampai malaikat mencatat bahwa engkau telah memandang wanita yang tidak halal bagimu. Malulah engkau kepada malaikat tersebut.

4 Ingatlah bahwa bumi yang engkau pijak tatkala engkau mengumbar pandanganmu juga akan menjadi saksi atas perbuatanmu.

5 Ingatlah akan buah dan faedah-faedah dari menjaga pandangan. Berkata Mujahid, “Menundukkan pandangan dari hal-hal yang diharamkan oleh Allah menimbulkan kecintaan kepada Allah”[39]. Yakinlah jika engkau menahan pandanganmu maka Allah akan menambah cahaya imanmu, dan engkau akan semakin bisa merasakan kenikmatan beribadah kepada Allah. Shalatmu akan bisa lebih khusyuk.

http://firanda.com/index.php/artikel/adab-akhlaq/21-jagalah-pandanganmu?start=3

LIKE/SHARE agar kebaikan terus menyebar & pahala kita dapatkan

dahulukan Yang Kanan Ketika Berpakaian


Sumber:--->Bangga Berhijab
# Mendahulukan Yang Kanan Ketika Berpakaian #

Di antara sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah mendahulukan yang kanan ketika memakai pakaian dan semacamnya. Dalil pokok dalam masalah ini, dari Aisyah Ummul Mukminin beliau mengatakan, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam suka mendahulukan yang kanan ketika bersuci, bersisir dan memakai sandal.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam redaksi muslim dikatakan, “Rasulullah menyukai mendahulukan yang kanan dalam segala urusan, ketika memakai sandal, bersisir dan bersuci.”

Mengomentari hadits di atas, Imam Nawawi mengatakan, “Hadits ini mengandung kaidah baku dalam syariat, yaitu segala sesuatu yang mulia dan bernilai maka dianjurkan untuk mendahulukan yang kanan pada saat itu semisal memakai baju, celana panjang, sepatu, masuk ke dalam masjid, bersiwak, bercelak, memotong kuku, menggunting kumis, menyisir rambut, mencabut bulu ketiak, menggundul kepala, mengucapkan salam sebagai tanda selesai shalat, membasuh anggota wudhu, keluar dari WC, makan dan minum, berjabat tangan, menyentuh hajar aswad dan lain-lain. Sedangkan hal-hal yang berkebalikan dari hal yang diatas dianjurkan untuk menggunakan sisi kiri semisal masuk WC, keluar dari masjid, membuang ingus, istinjak, mencopot baju, celana panjang dan sepatu. Ini semua dikarenakan sisi kanan itu memiliki kelebihan dan kemuliaan.” (Syarah Muslim, 3/131)
Sumber: Muslim.Or. Id

...................................................................................

Saterdag 30 Maart 2013

PANDUAN BERI NAMA ANAK


PANDUAN MEMBERI NAMA ANAK

enter image description here
PANDUAN MEMBERI NAMA ANAK DALAM ISLAM
Disunatkan memberi nama kepada bayi pada hari ketujuh kelahirannya sebagaimana yang terdapat dalam sabda Nabi s.a.w.;
كُلُّ غُلاَمٍ رَهِينٌ بِعَقِيقَةٍ تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ سَابِعِهِ، وَيُحْلَقُ وَيُسَمَّى
“Setiap anak kecil (bayi) dipertaruhkan dengan suatu aqiqah; disembelih untuknya pada hari ke tujuh, dicukur kepalanya dan diberi nama”. (Riwayat Imam Abu Daud, Tirmizi, an-Nasai dan Ibnu Majah dari Hasan r.a. dari Samurah bin Jundub r.a.)2 Namun terdapat juga hadis-hadis yang menceritakan bahawa Nabi s.a.w. pernah memberi nama kepada bayi pada hari dilahirkan. Antaranya ialah hadis dari Abu Musa al-Asy’ari r.a. yang menceritakan;
وُلِدَ لِي غُلاَمٌ، فَأَتَيْتُ بِهِ النَّبِيَّ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- فَسَمَّاهُ: إِبْرَاهِيمَ، وَحَنَّكَهُ بِتَمْرَةٍ وَدَعَا لَهُ بِالْبَرَكَةِ
“Telah dilahirkan untukku seorang anak, lalu aku membawanya kepada Nabbi s.a.w., maka baginda menamakannya Ibrahim dan baginda mentahniknya dengan sebiji buah tamar serta baginda mendoakan keberkatan untuknya”. (Riwayat Imam Bukhari dan Muslim)
Jadi, yang menjadi sunnah dalam menamakan bayi ini ialah menamakannya pada hari ketujuh atau pada hari ia dilahirkan. Ini ditegaskan oleh Imam Nawawi dalam al-Azkar; “Yang menjadi sunnah ialah menamakan bayi pada hari ketujuh dari hari kelahirannya atau menamakannya pada hari kelahirannya”.
Walau bagaimanapun, Imam Bukhari telah bertindak menghimpunkan antara dua sunnah ini dengan menjelas; “Hadis-hadis yang menyebutkan hari kelahiran dimengertikan bagi orang yang tidak berniat melakukan aqiqah dan adapun hadis-hadis yang menyebutkan hari ketujuh maka dimengertikan bagi orang yang ingin melakukan aqiqah bagi anaknya”.
Jika bayi yang dilahirkan ditakdirkan mati sebelum diberi nama, disunatkan juga diberi nama kepadanya. Begitu juga, sunat memberi nama anak yang gugur.
Dalam masalah meletakkan nama ini, hendaklah diberi perhatian perkara-perkara berikut; a) Disunatkan memberi nama-nama yang elok dan baik kerana Nabi s.a.w. bersabda;
إنَّكُمْ تُدْعَوْنَ يَوْمَ القِيامَةِ بأسْمائكُمْ وأسماءِ آبائِكُمْ فأحْسِنُوا أسْماءَكُمْ
“Sesungguhnya kamu sekelian akan diseur/dipanggil pada hari Kiamat dengan nama-nama kamu dan nama-nama bapa kamu. Oleh demikian, elokkanlah nama-nama kamu”. (Riwayat Imam Abu Daud dari Abu Dardak r.a.)
b) Nama yang paling baik/paling elok ialah Abdullah dan Abdurrahman sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah s.a.w.;
إنَّ أحَبَّ أسْمائكُمْ إلى اللّه عَزَّ وَجَلَّ عَبْدُ اللّه، وَعَبْدُ الرَّحْمَنِ
“Sesungguhnya nama yang paling disukai oleh Allah dari nama-nama kamu ialah Abdullah dan Abdurrahman”. (Riwayat Imam Muslim dari Abdullah bin Umar r.a.)
c) Harus memberi nama sempena nama para Nabi seperti Ibrahim, Hud, Soleh, Muhammad dan sebagainya. Sabda Rasulullah s.a.w.;
تَسَمَّوا بأسْماءِ الأنْبِياءِ، وَأحَبُّ الأسْماءِ إلى اللّه تَعالى عَبْدُ اللّه وَعَبْدُ الرَّحْمَن، وأصْدَقُها: حَارِثٌ وَهمَّامٌ، وأقْبَحُها: حَرْبٌ وَمُرَّةُ
“Berilah nama dengan nama-nama para Nabi. Nama yang paling disukai oleh Allah ialah Abdullah dan Abdurrahman. Nama yang paling tepat (dengan hakikat manusia) ialah Harith dan Hammam, dan nama yang paling buruk ialah Harb dan Murrah”. (Riwayat Abu Daud, an-Nasai dan lain-lain dari Abi Wahb al-Jusyami r.a.)
Jabir bin Abdullah r.a. menceritakan; “Seorang lelaki dari kalangan kami baru memperolehi anak dan ia memberi nama anak itu ‘Muhammad’. Lalu kaumnya berkata kepadanya; ‘Kami tidak akan membiarkan kamu memberi nama dengan nama Rasulullah s.a.w.’. Maka lelaki ini pun pergi menemui Nabi s.a.w. dengan membawa anaknya di atas belakangnya. Ia bertanya Nabi; “Ya Rasulullah, dilahirkan untukku anak dan aku menamakannya ‘Muhammad’, lalu kaumku berkata kepadaku; ‘Kami tidak akan membiar kamu menamakan dengan nama Rasulullah s.a.w.”. Lantas Nabi menjawab;
تَسَمَّوْا بِاسْمِي، وَلاَ تَكْتَنُوا بِكُنْيَتِي، فَإِنَّمَا أَنَا قَاسِمٌ، أَقْسِمُ بَيْنَكُمْ
“Berilah nama dengan namaku, akan tetapi jangan memanggil dengan panggilanku (yakni Abul-Qasim) kerana sesungguhnya aku adalah Qasim (pembahagi) yang membahagi di antara kamu”. (Riwayat Imam Muslim)
Sebagaimana sedia dimaklumi bahawa, Nabi s.a.w. telah menamakan salah seorang anaknya dengan nama Ibrahim.
d) Menurut mazhab Syafi’ie, harus memberi nama dengan nama-nama Malaikat. Namun demikian, sebahagian ulama’ memakruhkannya. Berkata Qadhi ‘Iyadh; “Telah memakruhkan sebahagian ulama’ memberi nama dengan nama-nama Malaikat dan ia adalah pandangan al-Harith bin Miskin. Imam Malik memakruhkan memberi nama dengan Jibril dan Ya-sin”.
e) Dimakruhkan memberi nama dengan nama-nama yang buruk seperti Harb, Murrah, Kalb, ‘Ashiyah, Syaitan, Dzalim, Himar dan sebagainya.
Begitu juga, dimakruhkan memberi nama dengan nama-nama yang dijadikan tengok nasib dengan penafiannya pada adat/kebiasaan seperti nama-nama yang terkandung dalam sabda Nabi s.a.w.;
لاَ تُسَمِّيَنَّ غُلاَمَكَ يَسَاراً، وَلاَ رَبَاحاً، وَلاَ نَجِيحاً، وَلاَ أَفْلَحَ، فَإِنَّكَ تَقُولُ: أَثَمَّ هُوَ؟ فَلاَ يَكُونُ، فَيَقُولُ: لاَ”. إِنَّمَا هُنَّ أَرْبَعٌ، فَلاَ تَزِيدُنَّ عَلَيَّ
“Janganlah kamu menamakan anak kamu Yasar (mudah), Rabah (untung), Najih (berjaya) dan Aflah (berjaya). Kerana sesungguhnya jika kamu bertanya seseorang; Apakah ada di sana (Yasar[11], Rabah dan sebagainya itu)? Lalu ia menjawab; ‘Tidak ada’. Sesungguhnya nama-nama itu hanya empat. Maka jangan kamu menambah ke atas apa yang aku sebutkan itu[12]”. (Riwayat Imam Muslim dari Samurah bin Jundab r.a.)
Menurut Imam Nawawi, faktor dimakruhkan nama-nama tersebut (dalam hadis) ialah; buruk/jeliknya jawapan dan juga nama-nama tersebut ada kemungkinan menjatuhkan sebahagian orang ke dalam suatu bentuk perbuatan menengok untung/nasib”.
(Contohnya; apabila ditanya; ‘Adakah di sana ada Rabah (yang bermaksud; untung)?’, lalu dijawab; ‘Ada’. Apabila orang yang suka menengok/menilai nasib dengan suatu sempena atau kejadian mendengar jawapan ini, maka ia akan membuat andaian bahawa hari tersebut adalah hari untung).
f) Diharamkan memberi nama dengan nama “Malikul-Amlak” yang bermaksud; ‘Raja bagi segala raja’. Sabda Rasulullah s.a.w.;
إنَّ أخْنَعَ اسْمٍ عِنْدَ اللَّهِ تَعالى رَجُلٌ تَسَمَّى مَلِكَ الأمْلاكِ
“Sesungguhnya sehina-hina/seburuk-buruk nama di sisi Allah ialah seorang lelaki yang bernama Malikul-Amlak”. (Riwayat Imam Bukhari dari Abu Hurairah r.a.)
Dalam riwayat yang lain, baginda bersabda;
أَغْيَظُ رَجُلٍ عَلَى اللهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَأَخْبَثُهُ، رَجُلٌ كَانَ يُسَمَّى مَلِكَ الأَمْلاَكِ، لاَ مَلِكَ إِلاَّ اللَّهُ
“Lelaki yang paling dimukai oleh Allah pada hari kiamat dan paling hina ialah lelaki yang diberi nama Malikul-Amlak (kerana hakikatnya) tiada raja melainkan Allah”. (Riwayat Imam Muslim dari Abu Hurairah r.a.)
Berkata Imam Nawawi; berkata para ulama’; memberi nama dengan nama ini (yakni Malikul-Amlak) adalah haram.
g) Hendaklah dijauhi dari nama-nama yang menunjukkan pengabdian/penghambaan kepada selain Allah seperti Abdul-Kaabah (Hamba Kaabah), Abdun-Nabi (Hamba Nabi), Abdul-‘Uzza (Hamba Tuhan ‘Uzza) dan sebagainya. Menurut Syeikh Abdullah Nasih ‘Ulwan; memberi nama dengan nama-nama ini hukumnya adalah haram dengan sepakat para ulama’.
h) Begitu juga, hendaklah dijauhi dari memberi nama dengan nama-nama yang menggambarkan hilang/leburnya jati-diri (sebagai seorang muslim), meniru-niru (nama orang bukan Islam) dan nama-nama yang menzahirkan cinta-berahi seperti nama Huyam (gila berahi), Susan dan sebagainya.
i) Disunatkan mengubah nama yang buruk atau yang tidak baik kerana Nabi s.a.w. telah melakukannya kepada para sahabat baginda. Ibnu Umar r.a. menceritakan;
أَنَّ رَسُولَ اللهِ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- غَيَّرَ اسْمَ عَاصِيَةَ. وَقَالَ: “أَنْتِ جَمِيلَةُ
“Sesungguhnya Rasulullah s.a.w. telah menukar nama (seorang perempuan bernama) ‘Ashiyah (yang bermaksud; perempuan yang engkar) di mana baginda berkata kepada (perempuan itu); ‘Kamu adalah Jamilah (bermaksud; yang indah)’”. (Riwayat Imam Muslim)
Said bin al-Musayyab menceritakan bahawa bapanya -yang bernama Hazn (bermaksud; susah/sedih)- telah datang kepada Nabi s.a.w., lalu baginda bertanya kepadanya; ‘Apa nama kamu?’. Jawab bapaku; ‘Hazn’. Lalu Rasulullah berkata; ‘Kamu adalah Sahl (yakni Nabi menukar namanya kepada Sahl yang bermaksud; mudah).
Namun bapaku berkata; ‘Aku tidak akan menukar nama yang diberikan kepadaku oleh bapaku’. Said berkata; ‘(Dengan kedegilannya itu) maka berterusanlah huzunah (yakni kepayahan/kesedihan) membelenggu keluarga kami selepasnya’”. (Riwayat Imam Bukhari dari Said bin al-Musayyab dari bapanya)
والله أعلم بالصواب
Sumber
KLIK SINI Untuk Dapatkan Pelbagai Tips Kehamilan, Penyusuan, Kecantikan dan sebagainya

Woensdag 27 Maart 2013

Cara mengenakan Jilbab 32



Sumber:-->Panduan Berhijab




Cara mengenakan Jilbab 32




ini step2nya...


1. Gunakan inner ninja


2. Lipat Jilbab Paris menjadi Segitiga, lalu bentangkan di atas kepala


3. Ambil bagian Jilbab sebelah kanan


4. Sematkan bagian ujungnya di atas kepala



5. Ambil bagian jilbab sebelah kiri


6. Sematkan pada bagian dalam Jilbab sebelah kanan


7. Sematkan juga jilbab bagian luar sebelah kanan agar tampak rapi seperti gambar 7


8. Tambahkan detail dengan menarik sepertiga bagian lipatan jilbab ke atas lalu sematkan dengan bros.


Done !!!^^





cara mengenakan Jilbab 31



Sumber:--->Panduan Berhijab




cara mengenakan Jilbab 31




Step by step:


1. Kenakan Jilbab berbahan paris menjadi bentuk segitiga.


2. Ambil sedikit sisi jilbab sebelah kiri ke arah depan lalu di kaitkan dengan jarum pentul.


3. Sisa Jilbab paris sisi kiri di tarik dari ujung bawah ke atas samping telinga sebelah kanan.


4. Sisi jilbab bagian kanan tarik ke arah belakang



5. Kaitkan jarum pentul di belakang telinga sebelah kanan.


6. Tarik sisanya ke arah dalam melewati leher bagian belakang ke arah sisi kiri.


7. DONE. 

Cara mengenakan Jilbab 30



Sumber:--->Panduan Berhijab





Cara mengenakan Jilbab 30








Step by step:
1. Gunakan dalaman jilbab ninja agar penampilan Anda lebih tercover. Kemudian gunakan jilbab rajut seperti pada gambar dengan sisi kiri lebih pendek dari sisi kanan.

2. Sampirkan sisi kiri ke sisi dalam sisi kanan. Sematkan jarum pentul agar posisinya tidak bergeser

3. Ambil sisi kanan yang lebih panjang, tarik ke sisi kiri dengan sisa sisi kanan di depannya seperti pada model.

4. Tarik sisi kanan tadi melewati kepala hingga menjadi tudung dan sematkan jarum pentul di bagian belakang agar tidak bergeser.

Selamat mencoba ya sist..





Cara mengenakan Jilbab 29



Sumber:--->Panduan Berhijab





Cara mengenakan Jilbab 29





^ Duo PariS ^

BismiLLah,,

- Persiapkan 2 BuaH JILBAB paris dgn Warna yg Qmu Mau

- Di StyLe ini JiLbab DiLipat Jadi Segitiga

- Innernya Jgn Lupa Gunakan ya,Pentul n Bros Secukupnya . .

CARANYA :

1. Pasang JiLbab Pertama di kepaLa

2. Pasang Lagi JiLbab yg Ke dua di kepala dgan mengatur menjadi 2 tingkatan,agar perbedaan warna kelihatan ( Lihat Gambar )

3. AmbiL ke 2 Juntaian JiLbab di Sisi kiri

4 n 5. SiLang atau kepang k2 bagian Tersebut,truz bisa kamu simpul atau tambahkan bros / pentul sebagai pengunci

6 n 7. AmbiL JiLbab warna ke2 pada bagian sisi kanan yg menjuntai ,bawa hingga menutupi dada dan pentul di bagian bahu kiri

8 n 9. AmbiL Sisi JiLbab Pertama yg di samping Pipi kanan trus pentul keluar hingga membentuk geLombang

10. Ntuk Tambahan bisa ambil sedikit bagian sisi kiri datas kepala dan tambah bros

* A. SELESAI ( BISA BERHENTI DI STEP INI)

* B. SELESAI ( Tanpa Di Kepang)

11. Tampak beLakang

Selamat mencoba ya sist...





Cara mengenakan Jilbab 28



Sumber:---->Panduan Berhijab





Cara mengenakan Jilbab 28





Tutorial Hijab Paris.

1. Gunakan dalaman ninja, dan siapkan 3 pentul. Bentangkan paris, ambil ujungnya,


2. Atur sama panjang, ambil sisi kiri bawa ke samping kanan, pentul dan rapikan.


3, 4. Ambil sisi kanannya, bawa ke samping kiri lalu dipentul dan rapikan.



5,6 ambil ujung kain bagian belakang lalu bawa kedepan sambil rapikan dan pentul abgian atasnya


7. DONE :) Beauty is simple ♥



Selamat mencoba ya sist... 





Cara mengenakan jilbab 27



Sumber:--->Panduan Berhijab





Cara mengenakan jilbab 27





langkah-langkahnya^^

1.jilbab sifon segi 4 lipat 2 menjadi persegi panjang


2.taroh diatas kepala dengan posisi sama panjang


3.ambil bagian dalam ujung sifon kiri dan kanan



4.tarik kebelakang sematkan dengan bros atau peniti


5.rapikaannn


6.ambil bagian kiri (bagian dalam ) tarik ke bagian samping pipi kanan


7.sematkan jarum pentul


8.rapikan.. bisa kenakan bando juga baguuss..

















Cara mengenakan Jilbab 26

Cara mengenakan Jilbab 25



Sumber :--->Panduan Berhijab





Cara mengenakan Jilbab 25





Tutorial Hijab Modern
Tutorial Hijab Paris :)

Ada yang pernah nyoba tutorial ini??
Yang merasa ini simple dan cantik, di SHARE/ BAGIKAN ya sista..

Caranya:

1,2. Jilbab segi 4 dipakai tanpa dilipat.


3,4. PIN bagian kanan jilbab ke kepala samping kiri, lalu yang kiri ke kanan.


5,6. Lipat bagian belakang jilbab kedepan, hingga menutupi kepala.


7,8. bagian samping kiri dan kanan, dilipat kebelakang dan dipeniti dibagian belakang 


kepala,





Rapikan dan selesai,,





Cara mengenakan Jilbab 24



Sumber:---->Panduan Berhijab







Cara mengenakan Jilbab 24



^ Turban PITA with Paris ^

bismillah,,

Pakai dahulu inner ninjanya dan siapkan jilbab paris yang telah di "LIPAT MENJADI 2/SEGITIGA"

1. ambil Ujung segitiga dan pasang kekepala(pasang dgn terbalik) dan atur k2 sisi sama panjang

2. Ambil k2 sisinya dan sispul diatas samping kepala,,dan rapikan yaa

3. ambil ke2 sisi dari simpulan tadi dan ikat biasa menjadi Pita,,dan Lebarkan ke 2 sisinya hingga bentuk pita terlihat..

trus simpan sisa ikatan tadi di kedalam masing2 sisi samping (hingga bertemu dileher belakang)
LIHAT GAMBARNYa

4. Tampak BeLakang

5. Tampak SAMPING

6. SELESAI

SIMPLE bukan,, selamat mencoba








Cara mengenakan Jilbab 23



Sumber:-->Panduan Berhijab





Cara mengenakan Jilbab 23





^ Turban PITA with Paris ^

bismillah,,

Pakai dahulu inner ninjanya dan siapkan jilbab paris yang telah di "LIPAT MENJADI 2/SEGITIGA"

1. ambil Ujung segitiga dan pasang kekepala(pasang dgn terbalik) dan atur k2 sisi sama panjang

2. Ambil k2 sisinya dan sispul diatas samping kepala,,dan rapikan yaa

3. ambil ke2 sisi dari simpulan tadi dan ikat biasa menjadi Pita,,dan Lebarkan ke 2 sisinya hingga bentuk pita terlihat..

trus simpan sisa ikatan tadi di kedalam masing2 sisi samping (hingga bertemu dileher belakang)
LIHAT GAMBARNYa

4. Tampak BeLakang

5. Tampak SAMPING

6. SELESAI

SIMPLE bukan,, selamat mencoba

Cara mengenakan Jilbab 22



Sumber:--->Panduan Berhijab





Cara mengenakan Jilbab 22





Tetap Cute dengan Siifon^_^

Jangan Lupa ntuk pakai Inner Kesukaan dan siapkan 2 pentulnyaa

CARANYA :

1. Pakai Ciffon dengan mengatur sisi Kiri Lebih pendek dari sisi kanan

2 n 3. Lebarkan bagian sisi kiri (pegang kedua sisinya),,
kemudian bagian yg dipegang tadi diputar atau dibalik(dengan arah ke kiri)
(Tolong Perhatikan Gambarnya)

4. Angkat bagian yang telah diputar tadi(dibalik tadi) dan kenakan ke atas kepala

5. Rapikan hingga bentuknyaa terlihat,,( bisa letakkan pusat pembentukannya disamping kepala)

LIHAT HASILNYA DI GAMBAR YAH

6. Pentul ke samping sisi dari pembentukkan tadi dan rapikan

7. Ntuk bagian sisi kanan nya di Lebarkan dan bawa ke atas kepala (hingga dada dan punggung belakang tertutup)

8. Pentul bagian yg di bawa tadi ( bisa satukan dengan pentul pada STEP 6 tadi,,atau Jika mau gunakan pentul terpisah)

9. Tampak BeLakang

10. Hasilnyaaa
jika mau berhenti disini atau lanjutttttt

11. Jika ingin pada bagian sisi kanan tidak menjuntai dan menupi pipi bisa pentul di samping leher bawah telinga ( PERHATIKAN GAMBAR)

12. SELESAI





Jangan Lupa Ntuk rapikan keseluruhannya yaaa 





Cara mengenakan Jilbab 21



Sumber:--->Panduan Berhijab





Cara mengenakan Jilbab 21





Ayok dicoba ya sis, sangat,,sangat,, mudah
Pakailah hijab pashmina 2 warna. Disini Saya gunakan pashmina sifon warna Ungu kombinasi hijau tosca

Step by Step :
1. Pakai pashmina dengan warna ungu diatas atau (terserah ukhti). Ambil ujung pashmina, bentuk ujung pashmina sehingga kelihatan agak miring di wajah.
2. Rapikan dengan jarum.
3. Dapat dilihat hasilnya ^^
4. Tarik sisi pashmina ke samping sehingga terlihat warna yang berbeda yakni hijau tosca.
5. Rapikan dengan jarum.
6. Sisa pashmina yang panjang ditarik ke samping kiri melewati bagian belakang.
7. Tarik sisi pashmina ke atas seperti (poin 1) dan eratkan bagian samping dengan jarum.
8. Bagian pashmina yang ditarik merupakan pashmina dengan warna yang berbeda dari sisi sebelumnya (poin 1).
9. Dapat dilihat hasilnya ^^
10. Sisa pashmina yang panjang tarik ke depan sehingga menutup bagian dada.
11. Rapikan dengan jarum atau accecoris sesuka ukhti ^^
12. FINISH 





Cara mengenakan Jilbab 20



Sumber:--->Panduan Berhijab





Cara mengenakan Jilbab 20





step by step:
Sediakan hijab paris, jarum pentul & ciput ninja
1. Bentangkan hijab paris
2. Semat dengan jarum di sisi kanan
3. Semat dengan jarum di sisi kiri
4. Bawa semua bagian hijab ke sisi kiri
5. Semat dengan jarum bagian belakang hijab
6. Ambil ujung hijab sisi kiri (yang pendek)
7. & 8. Semat dengan jarum di belakang kepala
9. Ambil sisi hijab yg masih panjang
10. Putar ke belakang kepala
11.12. Semat dengan jarum diatas kepala
13. Buka bagian depan hijab
14. 15. Semat dengan jarum di depan bahu

Finish :))





Cara mengenakan Jilbab 19



Sumber:--->Panduan Berhijab


Cara mengenakan Jilbab 19





Assalamua'alaikum sahabat THM^^
ada Tutorial dengan headband:>> ikuti step stepnya yach...

1.Gunakan inner ninja kaos, gunakan ciput bandana warna ungu, penggunaannya kearah belakang(sesuai selera)
2. Kemudian gunakan ciput bandana pink atau warna lainnya dibagian lain kepala (arahnya disesuaikan)
3. Gunakan bandana yang cocok di wajah
4. Pasang pashmina dengan bagian kanan lebih panjang
sematkan pashmina bagian kiri ke bagaian samping kepala
5. Pashmina bagian kanan diputar melewati leher kemudian bagian kepala, kemudian sematkan dengan jarum
6. Selesai:)