Sondag 24 Maart 2013

unsur Dalam Drama


NASKAH DRAMA :: Unsur-unsur Dalam Drama



NASKAH DRAMA :: Unsur-unsur Dalam Drama - Contoh Naskah Drama - Pengungkapan tokoh, penyampaian gagasan dengan alur yang logis, dan penggambaran seting yang jelas akan menciptakan cerita benar-benar hidup. Unsur-unsur penting yang mendukung sebuah drama adalah naskah drama. 

Salah satu unsur dalam drama yang terpenting yaitu naskah, naskah merupakan unsur paling penting dan merupakan pokok dalam dalam sebuah drama. Naskah drama merupakan karya sastra dua dimensi naskah sebagai dimensi sastra dan drama sebagai dimensi pertunjukkan. Kedua hal tersebut mempunyai keterkaitan satu sama lain. Pengarang menulis naskah drama bukan hanya sampai tahap pembeberan peristiwa untuk dinikmati oleh para pembaca saja, akan tetapi penulisan karya tersebut kemungkinan untuk dipertontonkan di atas panggung. Telah kita ketahi bahwa dilihat dari pengertian drama yang menyatakan bahwa sebuah komposisi yang menceritakan sebuah cerita, biasanya tetntang konflik manusia, yang berarti sebuah dialog dan perbuatan sehingga unsur dalam drama haruslah ada naskah drama.
Unsur-unsur Dalam Drama

Waluyo (2001:6) mengungkapkan bahwa naskah drama disebut juga sastra lakon. Sebagai salah satu genre sastra, naskah drama dibangun oleh struktur fisik (kebahasaan) dan struktur batin (semantik, makna). Wujud fisik sebuah naskah drama adalah dialog atau ragam tutur. 

Marquaβ (1998:9) mengatakan unsur dalam sebuah naskah drama adalah: “…Hierbei muss der Dramentext zunächt einmal in den Haupttext und nabentext untergliedert werden.Unter Haupttext versteht man die Figurenrede, also den Text. Dieser besteht überwie gend aus Dialogen und Monologen. Unter Nebentext versteht man zusätzliche Angaben des Author zur Ausstattung der Bühne, zum Äuβeren und zum Verhalten der Schauspieler.”

Unsur naskah drama yang utama adalah induk kalimat dan anak kalimat. Induk kalimat merupakan ungkapan kalimat dari tokoh, yang terdiri dari dialog dan monolog. Sedangkan anak kalimat berisi tentang keterangan tambahan dari pengarang untuk melengkapi suasana panggung pada pemainnya.

Unsur-unsur dalam Drama

Sebagai sebuah genre sastra, naskah drama ditulis dalam bahasa yang memikat dan mengesankan. Bahasa yang ditulis menggunakan bahasa sebagaimana sebuah sajak, penuh irama dan kaya akan bunyi yang indah. Selain itu bahasanya harus menggambarkan watak-watak manusia secara tajam, serta menampilkan peristiwa yang penuh kejutan (Effendi, 2002:2). Dalam naskah drama terdapat beberapa unsur yang terdiri dari unsur naskah drama di bawah ini:

A. Plot atau Alur

Alur merupakan konstruksi yang dibuat mengenai sebuah deretan peristiwa secara logik dan kronologik saling berkaitan dan diakibatkan atau dialami oleh para pelaku. Peristiwa di sini diartikan sebagai peralihan dari keadaan yang satu ke keadaan yang lain (Luxemburg, dkk, 1986:149). Artinya, peristiwa yang satu menyebabkan terjadinya peristiwa kedua. Dari situ, kemudian berkembang menjadi konflik dan klimaks yang pada dasarnya ditentukan oleh peristiwa pertama. Pada umumnya, naskah drama dibagi dalam babak-babak.

B. Penokohan

Di samping menjadi materi utama untuk menciptakan plot, karakter juga merupakan sumberaction dan percakapan. Karena itu, karakter harus dibentuk agar cocok dengan kebutuhan plot, dan semua bagian dari setiap karakterisasi harus pas satu sama lain. Jika karakternya sama, tidak akan ada lakon. Inti dari sebuah naskah drama terletak pada hadirnya keinginan seorang tokoh dan ia berjuang keras untuk mencapainya. 

Hidup bagi tokoh itu akan terasa tidak bermakana jika tujuan atau cita-citanya yang ingin dicapainya itu kandas di perjalanan. Berbagai cara dia lakuakan untuk memperoleh keinginan atau atau tujuan hidupnya (Gazali, 2001:58). Dari beberapa teori dapat disimpulkan bahwa penokohan sangat berperan penting dalam sebuah cerita drama. 

Tokoh dapat dibagi menjadi beberapa jenis antara lain tokoh protagonis, antagonis, tritagonis dan peran pembantu. Kesemua jenis tokoh di atas merupakan rangkaian yang tidak dapat dipisahkan, karena antar tokoh yang satu dengan yang lainya mempunyai tugas dan tanggung jawab penuh untuk mengemban tugas sesuai dengan tema atau tujuan dari cerita yang ingin dicapai.

C. Dialog

Ciri khas drama adalah naskah tersebut berupa dialog. Dalam menyusun dialog, pengarang harus memperhatikan pembicaraan tokoh. Ragam bahasa dalam dialog tokoh drama adalah bahasa lisan yang komunikatif dan bukan ragam bahasa tulis maka diksi hendaknya dipilih sesuai dengan dramatic-action dari plot yang ada. 

Dialog harus bersifat estetis, artinya harus memiliki keindahan bahasa, bersifat filosofi dan mampu mempengaruhi keindahan (Waluyo, 2002:20-21). Dari kedua teori dapat ditarik kesimpulan bahwa dialog merupakan inti dari sebuah naskah drama. Dialog bukan hanya sebuah percakapan antar tokoh saja, namun dialog merupakan pencerminan tentang pikiran dan perasaan para tokoh yang berperan dalam sebuah cerita drama.

D. Latar atau Setting

Latar adalah lingkungan tempat untuk mengekspresikan diri tokoh dan tempat terjadinya peristiwa. Latar berfungsi sebagai metonimia atau metafora yaitu sebagai ekspresi tokoh-tokoh yang ada (Wellek & Warren, 1990:291). Dalam sebuah naskah drama setting atau latar biasanya meliputi tiga dimensi, yaitu tempat, ruang, dan waktu. Seting tempat tidak berdiri sendiri tapi berhubungan dengan waktu dan ruang. Pengarang atau penulis dapat membayangkan tempat kejadian dengan hidup. Hal ini berhubungan dengan kostum, tata pentas, make up, dan perlengkapan lain jika naskah tersebut dipentaskan. Waktu juga harus disesuaikan dengan ruang dan tempat, waktu merupakan jaman atau masa terjadinya lakon (Waluyo, 2002:23-224).

E. Tema

Tema merupakan gagasan pokok yang dikandung dalam drama dan berhubungan dengan nada dasar dari sebuah drama dan sudut pandangan yang dikemukakan pengarang. Dalam drama, tema akan dikembangkan melalui struktur dramatik dalam plot melalui tokoh-tokoh protagonis dan antagonis dengan perwatakan yang memungkinkan konflik dan diformulasikan dalam bentuk dialog (Waluyo, 2002:24).

Jika salah satu unsur dalam drama tersebut tidak ada akan terjadi ketimpangan dan naskah drama tidak dapat digunakan untuk pementasan drama teater. Untuk itu unsur-unsur dalam drama harus ada semua. Nah itulah unsur-unsur dalam drama. Semoga kajian teori tentang unsur-unsur dalam drama tersebut bermanfaat buan anda sekalian.

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking