Vrydag 14 Februarie 2014

Cara Menurunkan Kolesterol Jahat


Sudah diketahui banyak orang, kelebihan kolesterol bisa mengakibatkan penyakit mematikan, seperti penyakit jantung koroner (PJK) dan stroke. Data menunjukkan PJK menduduki peringkat pertama penyebab kematian di dunia, termasuk Indonesia. Kadar kolesterol merupakan salah satu indikator yang paling baik untuk menentukan seseorang berpotensi terkena PJK atau tidak.
Hampir sama mekanismenya dengan PJK, stroke juga bisa terjadi karena penyumbatan pembuluh darah arteri. Pembuluh darah menjadi sempit sehingga menghambat aliran darah. Padahal, otak sangat tergantung pada pasokan darah yang berkesinambungan.
Namun, ada hal yang melegakan dari segala masalah yang menyangkut kolesterol. Penyakit yang diakibatkannya tergolong dapat dicegah. Terbukti juga bahwa pencegahan jangka panjang membawa hasil yang menggembirakan. Berikut ini upaya untuk mencegah aksi kolesterol sebelum merambat ke PJk dan stroke.
1. Hindari makanan berkolesterol tinggi
Cara ini adalah upaya pertama untuk mencegah terjadinya kelebihan kolesterol. Perbanyak pangan nabati daripada hewani karena sumber kolesterol ada pada pangan hewani. Berikut ini contoh pangan hewani yang menjadi sumber kolesterol
- Kuning telur
- Cumi-cumi
- Otak sapi
- Otak dan kaki babi
- Telur burung puyuh
- Jeroan sapi, kambing dan babi
- Gajih
- Kerang putih (tiram)
- Mentega dan margarin
- Kepiting
2. Perbanyak konsumsi sayur dan buah
Kedua bahan makanan ini memang banyak diketahui mampu menurunkan kdaar kolesterol “jahat” yang berlebihan dan meningkatkan HDL. Mengapa? Ini disebabkan sayur dan buah mengandung serat makanan, antioksidan dan nutrisi lain.
Antioksidan yang tedapat di sayur dan buah meliputi betakaroten (pro vitamin A), vitamin C, dan vitamin E. Peneliti di University of Western Ontario membukitkan bahwa konsumsi tiga gelas jus jeruk sehari meningkatkan HDL sampai 21 mg % atau 10-20 poin dalam wktu empat minggu.
3. Jaga kestabilan tekanan darah
Hipertensi atau tekaan darah tinggi mempercepat pengerasan arteri yang menjadi penyebab utama terjadinya ateriosklerosis. Oleh karena itu, selalu kontrol tekanan darah Anda pada kondisi normal.
Tekanan sistolik (tekanan bawah) lebih dapat diandalkan untuk melihat kecenderungan terjadinya aterosklerosis dibandingkan tekanan diastolik (tekanan atas). Jaga tekanan sistolik selalu di bawah 140 mmHg dan tekanan diastolik dibawah 90mmHg.
4. Turunkan berat badan
Orang yang kelebihan berat badan cenderung memiliki kadar kolesterol dan lemak yang tinggi dan kadar HDL yang rendah. Kelebihan berat badan juga memicu timbulnya tekanan darah tinggi dan diabetes. Kedua penyakit ini juga memicu terjadinya aterosklerosis.

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking