Maandag 15 September 2014

Apakah Baking Soda & Baking Powder Bisa Saling Menggantikan?


detail berita
Muffin (kanan) yang menggunakan baking soda lebih kecoklatan (Foto:Huffingtonpost)
PERNAHKAH Anda bekerja dengan resep yang menyebutkan baking powder, tapi Anda hanya punya baking soda? Ketahui jawaban apakah baking powder bisa diganti dengan baking soda.

Baking powder dan baking soda memang terlihat sama, yang biasanya digunakan dalam resep yang hampir sama dalam takaran yang sama. Memang, baking powder maupun baking soda mengandung ragi, tapi jangan tertipu. Meskipun banyak kesamaan, jika salah menggunakan keduanya akan mempengaruhi warna, tekstur, dan rasa hidangan Anda.

Baking soda terdiri dari natrium bikarbonat, senyawa kimia dengan tingkat keasaman (pH) tinggi. pH tinggi ini memungkinkan baking soda bereaksi dengan makanan lain secara khusus. Misalnya, ketika baking soda dicampur dengan asam dengan pH rendah, seperti cuka, maka akan langsung bereaksi untuk menghasilkan gas karbondioksida (CO2). Baking soda biasanya digunakan untuk membuat biskuit dan pancake.

Jika hanya baking soda ditambahkan ke resep, maka Anda harus juga menambahkan bahan asam untuk menghasilkan CO2. Beberapa bahan asam yang sering digunakan, adalah susu mentega, sour cream,jus jeruk, cuka, dan krim tartar. Idealnya, penambahan bahan asam ini dalam resep adalah untuk menyeimbangkan takaran baking soda.

Perlu diingat, reaksi asam-basa ini terjadi dengan cepat dan biasanya hanya dalam waktu sekira dua menit. Jadi, jika Anda meninggalkan adonan di meja dalam waktu yang lama sebelum dimasak, CO2 dalam adonan akan “melarikan diri” sehingga adonan kembali kempes alias tidak mengembang.

Jika baking soda hanya terdiri dari natrium karbonat, maka baking powder mengandung natrium bikarbonat dan asam yang diperlukan untuk bereaksi. Ada dua jenis kandungan asam pada baking powder, yaitu asam-asam monocalcium fosfat (MCP) dan natrium aluminium sulfat (SAS).

Dua jenis asam ini memberikan "aksi ganda" sebagai reaksi asam-basa, yakni pada suhu ruangan saat Anda mencampur adonan dan pada saat makanan dipanggang pada suhu tinggi. Semakin banyak gelembung reaksi baking powder, maka makanan akan semakin pulen.

Oleh karena itu, dalam kemasan baking powder terdapat tanggal kedaluwarsa. Jika melewati tanggal tersebut, maka baking powder semakin kurang ampuh bereaksi. Kelembapan dapat mempercepat kerusakan baking powder, jadi simpanlah di tempat yang sejuk dan kering.

Meskipun tujuan utama dari baking soda dan baking powder karena kandungan raginya, dampaknya juga dirasakan pada rasa dan warna makanan. Baking soda dengan pH tinggi, jika tidak dinetralisir oleh asam, akan membuat makanan berwarna kecoklatan. Ini bisa dilihat dalam pembuatan roti yang memberikan warna kecoklatan saat dipanggang. Atau, jika Anda menggunakan baking soda dalam resep yang meminta baking powder, maka makanan akan menjadi kecoklatan saat dipanggang.

Contoh lainnya dalam pembuatan muffin, di mana dalam resep meminta penggunaan baking powder. Muffin yang menggunakan baking soda warnanya lebih coklat dan rasanya agak pahit dibandingkan dengan muffin yang dibuat dengan baking powder.

Sementara dalam resep kue kering coklat yang meminta baking soda, jika Anda menggantinya dengan baking powder maka hasilnya akan terlihat lebih pucat. Dari segi rasa, kue kering tersebut kurang terasa coklat dan lebih terasa tepung. Jadi, jika resep meminta baking powder maka gunakan baking powder, dan sama halnya untuk baking soda, seperti diulas Huffingtonpost.
(ftr)

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking